Senin, 16 Maret 2015

sunday evening in first february

hatiku yang malang
teruslah bertahan dan jangan hilang

bulu tanganku dengan pasti menegang mendengar alunan itu ketika tak sengaja ku temukan difile laptopku. bukan sugesti ternyata tapi benar-benar menyerap seluruh energi didalammu lalu mengalirlah cairan ini membentuk liukan liukan panjang sampai dagu. setelah dua kali kumemutarnya terjawablah apa sebenarnya problema itu. akarnya ada disebuah keluarga dengan masalah disemua sudut rumahnya. aku bahkan bisa menjadi sumber tersebut. kugenggam erat besi jendela yang mulai membeku terkena terpaan hujan sore itu. alunan menjadi pelengkap kala hembusan udara mulai memeluk tubuhku yang tersandar di bangku coklat tua.mencoba mengisi benak dengan beberapa solusi namun hasilnya hanya tanda tanya. haruskan aku hanya menangis atau aku harus lari, tapi sesorang menghampiriku dan berkata "bukankan jika kau melihat kotoran harusnya kau bersihkan dan bukan kau hindari bangaimana bila kotoran itu datag di masa depan dan tak sengaja mengotori telapakmu" aku mencoba mencerna kata-kata seorang pemuda berperawakan tegap dengan rambut klimis dan skin disebelah kiri. kutoleh dia yang mulai melangkah menjauh.