Cast:
E.a (yeoja)
L.e (namja)
Others
Author: E.a
Genre: Romance
Rating: -
Length: Oneshoot
Dont be plagiator!! Coment anda yang membangun
lebih baik (y). Happy reading.
\(>_‘)/
09.41
Seorang namja yang tengah memejamkan mata diantara
kesibukan kota itu tiba – tiba meneteskan cairan bening dari sudut mata kirinya
lalu menarik nafas panjang. Perlahan dahinya mengkerut dia memutuskan untuk mengangkat
tangan besarnya menuju pilingan kepala dan sedikit menekannya. Dengusan kasar
akhirnya tercipta. Namja yang tadinya bersandar pada dinding kaca halte
akhirnya bangkit dan berlari entah
kemana arahnya. Dia berlari dengan kaki yang sedikit gemetar mungkin kakinya
merasa terbebeni hingga dia terjatuh didepan kedai coffe yang sama sekali tak
lengah. wajahnya sedikit merah. hidungnya mengeluarkan darah akhirnya .tak
butuh waktu yang lama namja ini langsung dikerumuni banyak orang .
“argh.
. “ memegang lengan kanannya. Dia sedikit bingung mengapa dia berada di rumah
sakit.
“ kau
sudah bangun?. Apa kau ingat apa yang
kau lakukan tadi?” suara seorang yeoja yang berjalan dari arah pintu.
“mian..
aku membuatmu meninggalkan pekerjaanmu.” Tertunduk lesu
“mian?.
Tidak!! aku harusnya berterimakasih karena kau membuatku kehilangan gaji
bulananku kali ini!” rautnya seperti monster yang bertemu mangsa
pertamanya. “bicaralah eoh.. !!”
berteriak. Semua isi ruangan itu menoleh padanya.
Lalu namja bersragam
itu menarik tangan yeoja dan memeluknya. “gomawo, karena kau merelakan gajimu
kali ini.” Mengambil nafas “aku tak tau besok apa lagi yang kau relakan. Saat
ini aku berfikir bagaimana aku membalasmu.”
Yeoja itu membalas pelukan sang namja.
“tetaplah tertawa bersamaku. Dan katakan semua hal yang membuatmu menjadi
seperti ini.” Katanya sebagai syarat
Namja itu melepaskan
pelukannya dan mulai bercerita.
“seseorang
menghubungiku dia meminta maaf karena baru menyampaikan pesan ini sekarang
karena sebelumya dia kehilangan nomerku. Dia meminta maaf mewakili seseorang
yang sudah meninggal. Dia adalah ibuku. 6 bulan lalu ibuku mengunjunginya.
sebelum dia meninggal karena terkena kanker lambung yang membuatnya selalu merasa sakit setiap
kali memakan sesuatu. Ibuku tak mau menemuiku karena dia takut padaku jika aku
tak menerimanya karena itu dia memilih meninggalkanku dalam diam. Bukankah itu
bejat untuk ukuran seorang ibu dia bahkan tak menemui putranya untuk terakhir
kalinya. Setidaknya aku akan maka es cream bersamanya sebelum dia meninggal.”
Namja itu menangis .
“kemarilah. “ yeoja
itu merentangkan tangannya dan mendekapnya. “ibumu telah bekerja keras melawan
perasaannya. Dia luar biasa telah melahirkan putra sepertimu.. banggalah!”
“gomawo ne” suaranya
terputus-putus.
“ara .. mulailah
membayar hutangmu..” dia mengelus punggungya.
////////
Membuka pintu kamar
dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka yeoja yang berusia 2 tahun lebih tua
dari namja bersragam itu keluar dengan menggunakan baju tidur dan duduk di meja
makan. Namja itu menghela nafas sambil menyiapakan sarapan. Mereka memang
tinggal satu rumah tetapi bukan sebagai suami istri dan juga bukan sebagai
pasangan yang melakukan hal hal seperti di pikiran kalian. Apalah itu kalian
biasa menganggap selain itu.
“apa yang kau
kerjakan semalam hah?” namja itu bertanya
“menurutmu apa? Aku berusaha mendapatkan gajiku kembali.
Karena seseorang!” mengangkat kepalanya.
Namja itu mengerutkan
bibirnya. “arraseo.. mogu. Apa aku perlu mengantarmu pagi ini?”
“tidak perlu, aku
bisa membayar bus sendiri!” sambil
memakan sesuatu didepanya
“harusnya aku tak
bertanya...” menengok ke E.o dengan
sinis
Setelah mereka
sarapan dan bersiap berangkat ketempat pertama setiap pagi mereka berjalan bersama
menuju halte. Mobil sport berwarna coklat muda itu berhenti tepat didepan
halte. Dan membuka kaca mobilnya.
“E.o masuklah ne.
Kita bisa berangkat bersama. Kajja..” ajak namja bernama su ho
“assst,,, jinja . apa
kau pikir kau membawa bus?. Apa kau lihat ini dimana?. Aku akan masuk jika kau
membawa bus ne.” Teriak yeoja itu.
“ara .. ara . kapan-kapan
aku akan membawa bus!” lahapnya
“siapa kau?. Kau
seperti sopir taksi yang memaksa penumpangmu untuk naik. Wah wah kau benar
benar!” sela L.e yang duduk disebelah E.a.
“kajja L.e . bus kita
sudah datang” menarik tangan namja disampinya.
15.30 namja tinggi
itu masuk ke toko buku di sebrang jalan sekolahnya. Dibukanya pintu utama
matanya menyusuri ruangan sekitar lalu melangkahkan kakinya disudut rak tinggi
sebelah kanan. Dia mengambil buku bewarna abu-abu berjudul “dragon fire”
dibawanya buku tersebut kekasir dan dikeluarkannya sejumlah uang. Namja ini
berjalan sambil memperhatikan buku barunya sampailah kakinya didepan kantor
majalah tempat seseorang yang disayanginya. Mungkin Kepalanya terasa penat lalu
dia berbaring dikursi panjang.
Belum sampai 10
menit, mungkin karena kelelahan buku yang tadi dibawanya dibiarkannya menutupi
wajah dan terlelap. Beberapa menit berselang yeoja berambut sebahu itu keluar dan matanya
menemui sesosok anak Sma yang tak asing
baginya. Yeoja itu lalu menghampiri dengan bibir yang melebar ditemukan
niat jahat. sang yeoja mengeluarkan stickynotesditulisnya sesuatu lalu ditempelkan
di jidat namja bersragam tersebut. mungkin karena merasakan gerakan sang namja
terbangun dan telah melihat yeoja yang sedari tadi ditunggu tepat didepan
matanya yang hanya berjarak beberapa centimeter.
“apa yang kau
lakukan padaku?, apa kau ingin mencabuli anak Sma?” matanya membesar.
Sang yeoja
membelakangi anak Sma itu dalam hitungan satu detik.
“setidaknya jika
aku mencabuli anak Sma, aku akan memilih sesuai dengan sizeku!.” jawabnya tanpa
napas.
“jinja...?, memang
berapa sizemu?.” berdiri didepan sang yeoja.
“sizeeee....kuuuuuuu...,
size. TIDAK bukan itu maksudku!.” sang yeoja berlari dengan pipi memerah.
“Hei .. BERAPA
SIZEMU nona?.” Namja ini berlari sambil berteriak.
Sesampainya disamping
halte sang namja menghentika langkahnya melihat pemandangan yang hampir sama
dengan tadi pagi. Seorang namja bermobil sport cokelat muda berhenti didepan namja
yang dikejarnya. Namja yang bernama SuHo itu adalah mantan teman E.o disemester
2 tahun akhir yang sekaraang bekerja dikantor yang sama dengan E.o dia sebagai
wakil CEO yang sekitar lima tahun lagi akan menjadi pimpinan CEO. Benar,
perusahaan itu milik appanya dan tidak memungiri bahnwa dia mendapat jabatan
yang tidak sembarang orang memilikinya.
“heeeef... “
dengusan keluar dari hidung sang yeoja yang menghentikan langkahnya.
“apa?, kenapa?.
Haruskah aku membawa bus untukmu? Lalu mengantarmu pulang?.” Tanyaynya.
“hah.. aku bisa
pulang sendiri, apa urusannya denganmu?” nadanya tinggi.
“ada masalah?” L.e
datang dengan nafas berkejaran.
“wah..wah.. anak
haram ini selalu datang kepadamu hah?, bukankah anak ini yang membuatmu
meninggalkan pertemuan kemarin?” keluar dari mobil.
“plakkk...” yeoja
keren ini menampar pipi kanan SuHO tanpa berfikir.
“wooooah, jinjayo
apa seperti ini sikap seorang wakil pimpinan CEO yang terkenal dimana-mana hah?
Wooohh inikah cerminan kantorku yang terbaik itu?” yeoja ini langsung
meninggalkan namja yang ditamparnya.
*Dirumah
“sudahlah.. aku
tidak apa-apa” nadanya rendah
“TIDAK APA-APA?,
baguslah kau berbohong padaku lagi. Jangan bicara padaku, kau menganggapku tak
tau apa-apa tentangmu?, seperti itukah?” membelakanginya
“itu memang benar,
aku memang anak haram yang selalu menyusahkanmu. Dia benar.” Beralih didepan
yeoja yang mulai mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya.
“maafkan aku.. dia
datang begitu saja dan selalu menyusahkanmu..”
Sang namja memeluk
yeoja yang terisak. Suasana tersebutlah
yang sering membuat E.o tak menggangap L.e sebagai anak Sma biasa. L.e
benar-benar seorang yang selalu bersikap
bahwa dirinya lebih tua dan berkewajiban menjaga seorang yeoja karena
dia namja. Dia teringat 2 tahun yang lalu ketika ibunya meninggal dan sesosok
namja bersragam itulah yang menggantikan posisi tersebut, dia sering menyiapkan
makan, membangunkan tidurnya, menenangkannya, mengingatkan bahkan melapangkan
dadanya untu kapanpun ingin disandarinya. Namja ini lalu tertawa.
Melepas pelukannya
“kau tak mandi pagi eoh?”
“huahhh! mana
mungkin!! aku tak pernah melewatkan madi pagiku ha!” melebarkan matanya
“arraseo,, kau
mandi tapi mungkin kau lupa mengenakan pewangi ruangan di bajumu,” sindirnya.
***
Membuka pintu
utama untuk memastikan bahwa matahari sudah mulai menampakkan cahayanya. Pagi ini
lumanya cerah untuk mengisi indahnya akhir pekan dari rutinitas yang membuatnya
susah bernafas. ia kembali kedalam mengambil kain yang lalu di slempangkan di
lehernya. ia mulai melangkahkan kakinya agak cepat dihirupnya dalam-dalam
udaran yang jarang dia dapatkan. Hari ini ia sengaja bangun lebih awal untuk
mendapatkan energinya dengan sedikit mencari udara pagi yang sering kali ia
lewatkan. Taman adalah tujuan utama para pelari pagi untuk merenggangkan
penatnya. Mungkin karena jarang berolahraga tubuhnya terasa berat, dilihatnya
bangku panjang tanpa peduduk pikirnya akan beristirahat sejenak.
**
Seseorang menuju
lemari pendingin dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka. Diambilnya air
mineral dibawanya menuju teras ia mulai terangsang dengan matahari yang sebelumnya
lama tak terlihat. Tanpa sadar sudah banyak yeoja di bawah yang mengamati namja
yang baru bangun dari tidurnya. Awalnya namja ini tak begitu peduli beberapa
saat kemuadian ia mengamati dirinya sendiri dari dada sampai ke tumitnya. Ia
benar-benar lupa bahwa dia hanya mengenakan kaos dalam dan boxer mininya .
melihat sang namja mulai sadar tersebut segrombolan yeoja itu mulai tertawa.
Berlagak tak tau apa-apa namja sexy ini lalu masuk dengan raut yang memerah. Ia
mulai bergumam mengapa ia benar-benar...
Jeplakkkk.. suara
berasal dari pintu utama,
Seseorang masuk
dengan kringat bercucuran. Membuka lemari es diminumnya air mineral di
dalamnya. Matanya mengarah ke seorang manusia berpakaian minim yang tengah
memperhatikannya.
“wuah... apa-apaan
ini?” wajahnya mengintrogasi
“wae? Apa yang
salah eoh?. Bukankah bagus jika aku berolah raga!” ketusnya
“inikah sikap
seorang yeoja berkepribadian sopan?” mengankat alisnya
“lalu bagaimana
denganmu?. Inikah sikap seorang namja yang serumah dengan seorang yeoja?. Apa
kau sengaja memancing gairah seorang yeoja eoh?” mengkerutkan jidatnya
Lehernya tersotak
dan bibirnya sekejap mengkerut. Menyilangkan kedua tanganya di dadanya.
“ANNYA!,, “
meninggalkan sang yeoja lalu masuk dan
mengunci kamarnya.
Sang yeoja
bergegas membersihkan badannya.
Sekeluarnya dari
kamar mandi dilihatnya seorang namja yang sedang membuat sarapan paginya. Dia
terlihat sudah biasa memakai clemek. Dihampiri
dan didekatkan hidungnya ke sebuah panci yang berasap tipis. Yeoja berambut
basah ini lalu menyiapkan keperluan di meja makan. Hidangan rupanya sudah masak
dibawanya sang namja menuju meja makan yang sudah rapi.
“harumnya....” sambut sang yeoja.
“moguuu” ajaknya
dengan melepas clemeknya.
“apa yang akankita
lakukan hari ini?” tanyanya sambil mengunyah makananya.
“makanlah dulu kau
akan tersedak “ jawabnya
Mengerutkan
bibirnya.
Sesudah sarapan
mereka merencanakan akan pergi kesuatu tempat dimana jauh dari keramaian.
Sesudah packing mereka memeriksa rumah dan lalu mengunci pintu utama mereka
sengaja tidak membawa kendaraan pribadinya untuk merasakan perjalanan
sebenarnya. Yeoja ini sangat senang dengan perjalanan yang membawanya merasa
bebas. Sepanjang perjalanan namja ini sengaja mengabadikan momen-momen langka dengan
kameranya. Mereka menuju sebuah desa dimana terdapat banyak lukisan yang masih
tertata rapih pada benak seorang yeoja itu. Namja ini sengaja membawanya
ketempat dimana catatan itu menghampirinya dimalam hari. awalnya dalam
perjalana sang yeoja menolak ajakan namja untuk pergi. Namja ini benar-benar
meyakinkannya bahwa tak semua masa lalu yang terkesan menyakitkan harus dihindari
bahkan dilupakan.
Lima tahun lalu seorang yeoja berumur 32 tahun
hidup dalam gelap, ia bahkan tidak bisa melihat matahari disiang hari karena
matanya tertutup kenangan indahnya dengan seorang namja yang ia cintai. lebih
dari 8 tahun ia menahan diri untuk tetap kokoh mempertahankan hatinya untuk
namja bernama hok zeng. Ia adalah ayah E.a yang meninggalkan banyak mimpi buruk
padanya lima tahun silam.
Eomma E.o
mengalami kecelakaan yang membuatnya tak akan pernah biasa melihat matahari
lagi. Kejadian itu bermula ketika ayah E.o terlalau banyak meminum bir hingga pick up yang melaju kencang tersebut tak bisa menahan lajunya, ibu E.o berlari dan mendorog hok zeng keluar
jalan tumpahlah darah wanita itu. Sejak itulah ibu E.o harus bertahan dengan
hantaman yang selalu menghampirinya dari tangan seseorang yang ia cintainya.
Yeoja
yang sedari tadi memejamkan mata mulai mengkerutkan dahi dan menggigit bibir bawah
ia menahan cairan bening yang mulai membasahi pipi bahkan badan dan kakinya
mulai gemetar. Namja lalu memeluknya dengan sangat kuat untuk menahan getaran
yang mulai menguasai yeoja itu.
“bukalah
matamu eoh...” melepaskan pelukannya
“mianhae
mianhae kita akan pergi dari sini, bukalah matamu E.o” katanya meyakinkan agar
yeoja itu segera membuka matanya
Perlahan
yeoja ini membuka matanya sembari memaksakan senyumannya “bantu aku ne..”
Namja
ini tersenyum lebar dengan mata yang berkaca.
bersambung. . .
wkwk