Jumat, 30 Desember 2016

Long Time No See

piye kabare guy? suwe ranulis dadi kagol ya. piye saiki wis tambah dewasa rung opo iseh ko mben opo mah tambah rewel? wkwk. oke neng kesempatan iki aku meh nge share apo sing tak sinauni wingi. 
guy jebul dewe kui penak loo. he e tenan. wingi aku bar rampungan. disebut putus yo urung enek sing mutus. disebut ora putus neng antarane aku ro de'e wes ra hubungan. nduwe kontake we ora. dadi anggep wae rampungan. de'e tak delkon guy mergane aku nduwe alesan. salah sijine aku pengen de'e sadar lan luwih peka ro aku. aku wong wedok. raseneng dikei janji palsu. nek iyo yo kudu iyo nek ora yo ojo sekali kali ngomong iyo. 
sing tak sesali teko saiki, aku salah mblokir kontake de'e kudune aku ngomong. nek aku emang sayang kudune aku ngandani. tapi yowes laaah. sing uwis yo wes. aku mikire nak emang de'e apik nggo aku, bakale dipertemkan meneh.
seko de'e aku sinau akeh. sing dadi awakmu dewe lah. sing ojo kegeden gengsi lah.sing isng liyane. nek sak umpamane aku ketemu ro de'e, aku meh ngomong thx banget wis nggawe aku luwih gede seko sakdurunge. dudu gede bodine lo guy. gede pikirane. ngko ngertinmu aku ngopo kok iso dadi gede waks. lan sori aku raiso dadi sing terbaik. aku raiso dadi sing mbok pingini. aku raiso dadi kae mergane aku bedo. aku yo aku. kae yo kae. 
well. nulis marai lego. sori nek isine ramasuk. aku mung pengen ngetokne isi atiku. ben ra bosok. ra apk di imbu suwe suwe.
yowes ngono wae aku tak bobok sik wes mbengi. ngko nek kewengen biasane aku stalking. marai sakit.
suwun.

crying again




Cast:
E.a (yeoja)
L.e (namja)
Others
Author: E.a

Genre: Romance

Rating: -

Length: Oneshoot

Dont be plagiator!! Coment anda yang membangun lebih baik (y). Happy reading.
\(>_‘)/
                09.41
                Seorang  namja yang tengah memejamkan mata diantara kesibukan kota itu tiba – tiba meneteskan cairan bening dari sudut mata kirinya lalu menarik nafas panjang. Perlahan dahinya mengkerut dia memutuskan untuk mengangkat tangan besarnya menuju pilingan kepala dan sedikit menekannya. Dengusan kasar akhirnya tercipta. Namja yang tadinya bersandar pada dinding kaca halte akhirnya  bangkit dan berlari entah kemana arahnya. Dia berlari dengan kaki yang sedikit gemetar mungkin kakinya merasa terbebeni hingga dia terjatuh didepan kedai coffe yang sama sekali tak lengah. wajahnya sedikit merah. hidungnya mengeluarkan darah akhirnya .tak butuh waktu yang lama namja ini langsung dikerumuni banyak orang .
 “argh. . “ memegang lengan kanannya. Dia sedikit bingung mengapa dia berada di rumah sakit.
 “ kau sudah bangun?.  Apa kau ingat apa yang kau lakukan tadi?” suara seorang yeoja yang berjalan dari arah pintu.
 “mian.. aku membuatmu meninggalkan pekerjaanmu.” Tertunduk lesu
 “mian?. Tidak!! aku harusnya berterimakasih karena kau membuatku kehilangan gaji bulananku kali ini!” rautnya seperti monster yang bertemu mangsa pertamanya.  “bicaralah eoh.. !!” berteriak. Semua isi ruangan itu menoleh padanya.
Lalu namja bersragam itu menarik tangan yeoja dan memeluknya. “gomawo, karena kau merelakan gajimu kali ini.” Mengambil nafas “aku tak tau besok apa lagi yang kau relakan. Saat ini aku berfikir bagaimana aku membalasmu.”
Yeoja itu membalas pelukan sang namja. “tetaplah tertawa bersamaku. Dan katakan semua hal yang membuatmu menjadi seperti ini.” Katanya sebagai syarat
Namja itu melepaskan pelukannya dan mulai bercerita.
“seseorang menghubungiku dia meminta maaf karena baru menyampaikan pesan ini sekarang karena sebelumya dia kehilangan nomerku. Dia meminta maaf mewakili seseorang yang sudah meninggal. Dia adalah ibuku. 6 bulan lalu ibuku mengunjunginya. sebelum dia meninggal karena terkena kanker lambung  yang membuatnya selalu merasa sakit setiap kali memakan sesuatu. Ibuku tak mau menemuiku karena dia takut padaku jika aku tak menerimanya karena itu dia memilih meninggalkanku dalam diam. Bukankah itu bejat untuk ukuran seorang ibu dia bahkan tak menemui putranya untuk terakhir kalinya. Setidaknya aku akan maka es cream bersamanya sebelum dia meninggal.” Namja itu menangis .
“kemarilah. “ yeoja itu merentangkan tangannya dan mendekapnya. “ibumu telah bekerja keras melawan perasaannya. Dia luar biasa telah melahirkan putra sepertimu.. banggalah!”
“gomawo ne” suaranya terputus-putus.
“ara .. mulailah membayar hutangmu..” dia mengelus punggungya.


////////


Membuka pintu kamar dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka yeoja yang berusia 2 tahun lebih tua dari namja bersragam itu keluar dengan menggunakan baju tidur dan duduk di meja makan. Namja itu menghela nafas sambil menyiapakan sarapan. Mereka memang tinggal satu rumah tetapi bukan sebagai suami istri dan juga bukan sebagai pasangan yang melakukan hal hal seperti di pikiran kalian. Apalah itu kalian biasa menganggap selain itu.
“apa yang kau kerjakan semalam hah?” namja itu bertanya
“menurutmu apa?  Aku berusaha mendapatkan gajiku kembali. Karena seseorang!” mengangkat kepalanya.
Namja itu mengerutkan bibirnya. “arraseo.. mogu. Apa aku perlu mengantarmu pagi ini?”
“tidak perlu, aku bisa membayar bus sendiri!” sambil  memakan sesuatu didepanya
“harusnya aku tak bertanya...”  menengok ke E.o dengan sinis

Setelah mereka sarapan dan bersiap berangkat ketempat pertama setiap pagi mereka berjalan bersama menuju halte. Mobil sport berwarna coklat muda itu berhenti tepat didepan halte. Dan membuka kaca mobilnya.
“E.o masuklah ne. Kita bisa berangkat bersama. Kajja..” ajak namja bernama su ho
“assst,,, jinja . apa kau pikir kau membawa bus?. Apa kau lihat ini dimana?. Aku akan masuk jika kau membawa bus ne.”  Teriak yeoja itu.
“ara .. ara . kapan-kapan aku akan membawa bus!” lahapnya
“siapa kau?. Kau seperti sopir taksi yang memaksa penumpangmu untuk naik. Wah wah kau benar benar!” sela L.e yang duduk disebelah E.a.
“kajja L.e . bus kita sudah datang” menarik tangan namja disampinya.

15.30 namja tinggi itu masuk ke toko buku di sebrang jalan sekolahnya. Dibukanya pintu utama matanya menyusuri ruangan sekitar lalu melangkahkan kakinya disudut rak tinggi sebelah kanan. Dia mengambil buku bewarna abu-abu berjudul “dragon fire” dibawanya buku tersebut kekasir dan dikeluarkannya sejumlah uang. Namja ini berjalan sambil memperhatikan buku barunya sampailah kakinya didepan kantor majalah tempat seseorang yang disayanginya. Mungkin Kepalanya terasa penat lalu dia berbaring dikursi panjang.
Belum sampai 10 menit, mungkin karena kelelahan buku yang tadi dibawanya dibiarkannya menutupi wajah dan terlelap. Beberapa menit berselang  yeoja berambut sebahu itu keluar dan matanya menemui sesosok anak Sma yang tak asing  baginya. Yeoja itu lalu menghampiri dengan bibir yang melebar ditemukan niat jahat. sang yeoja mengeluarkan stickynotesditulisnya sesuatu lalu ditempelkan di jidat namja bersragam tersebut. mungkin karena merasakan gerakan sang namja terbangun dan telah melihat yeoja yang sedari tadi ditunggu tepat didepan matanya yang hanya berjarak beberapa centimeter.
“apa yang kau lakukan padaku?, apa kau ingin mencabuli anak Sma?” matanya membesar.
Sang yeoja membelakangi anak Sma itu dalam hitungan satu detik.
“setidaknya jika aku mencabuli anak Sma, aku akan memilih sesuai dengan sizeku!.” jawabnya tanpa napas.
“jinja...?, memang berapa sizemu?.” berdiri didepan sang yeoja.
“sizeeee....kuuuuuuu..., size. TIDAK bukan itu maksudku!.” sang yeoja berlari dengan pipi memerah.
“Hei .. BERAPA SIZEMU nona?.” Namja ini berlari sambil berteriak.

Sesampainya disamping halte sang namja menghentika langkahnya melihat pemandangan yang hampir sama dengan tadi pagi. Seorang namja bermobil sport cokelat muda berhenti didepan namja yang dikejarnya. Namja yang bernama SuHo itu adalah mantan teman E.o disemester 2 tahun akhir yang sekaraang bekerja dikantor yang sama dengan E.o dia sebagai wakil CEO yang sekitar lima tahun lagi akan menjadi pimpinan CEO. Benar, perusahaan itu milik appanya dan tidak memungiri bahnwa dia mendapat jabatan yang tidak sembarang orang memilikinya.
“heeeef... “ dengusan keluar dari hidung sang yeoja yang menghentikan langkahnya.
“apa?, kenapa?. Haruskah aku membawa bus untukmu? Lalu mengantarmu pulang?.” Tanyaynya.
“hah.. aku bisa pulang sendiri, apa urusannya denganmu?” nadanya tinggi.
“ada masalah?” L.e datang dengan nafas berkejaran.
“wah..wah.. anak haram ini selalu datang kepadamu hah?, bukankah anak ini yang membuatmu meninggalkan pertemuan kemarin?” keluar dari mobil.
“plakkk...” yeoja keren ini menampar pipi kanan SuHO tanpa berfikir.
“wooooah, jinjayo apa seperti ini sikap seorang wakil pimpinan CEO yang terkenal dimana-mana hah? Wooohh inikah cerminan kantorku yang terbaik itu?” yeoja ini langsung meninggalkan namja yang ditamparnya.

*Dirumah
“sudahlah.. aku tidak apa-apa” nadanya rendah
“TIDAK APA-APA?, baguslah kau berbohong padaku lagi. Jangan bicara padaku, kau menganggapku tak tau apa-apa tentangmu?, seperti itukah?” membelakanginya
“itu memang benar, aku memang anak haram yang selalu menyusahkanmu. Dia benar.” Beralih didepan yeoja yang mulai mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya.
“maafkan aku.. dia datang begitu saja dan selalu menyusahkanmu..”
Sang namja memeluk yeoja yang terisak. Suasana tersebutlah  yang sering membuat E.o tak menggangap L.e sebagai anak Sma biasa. L.e benar-benar seorang yang selalu bersikap  bahwa dirinya lebih tua dan berkewajiban menjaga seorang yeoja karena dia namja. Dia teringat 2 tahun yang lalu ketika ibunya meninggal dan sesosok namja bersragam itulah yang menggantikan posisi tersebut, dia sering menyiapkan makan, membangunkan tidurnya, menenangkannya, mengingatkan bahkan melapangkan dadanya untu kapanpun ingin disandarinya. Namja ini lalu tertawa.
Melepas pelukannya “kau tak mandi pagi eoh?”
“huahhh! mana mungkin!! aku tak pernah melewatkan madi pagiku ha!” melebarkan matanya
“arraseo,, kau mandi tapi mungkin kau lupa mengenakan  pewangi ruangan di bajumu,” sindirnya.

***
Membuka pintu utama untuk memastikan bahwa matahari sudah mulai menampakkan cahayanya. Pagi ini lumanya cerah untuk mengisi indahnya akhir pekan dari rutinitas yang membuatnya susah bernafas. ia kembali kedalam mengambil kain yang lalu di slempangkan di lehernya. ia mulai melangkahkan kakinya agak cepat dihirupnya dalam-dalam udaran yang jarang dia dapatkan. Hari ini ia sengaja bangun lebih awal untuk mendapatkan energinya dengan sedikit mencari udara pagi yang sering kali ia lewatkan. Taman adalah tujuan utama para pelari pagi untuk merenggangkan penatnya. Mungkin karena jarang berolahraga tubuhnya terasa berat, dilihatnya bangku panjang tanpa peduduk pikirnya akan beristirahat sejenak.

**
Seseorang menuju lemari pendingin dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka. Diambilnya air mineral dibawanya menuju teras ia mulai terangsang dengan matahari yang sebelumnya lama tak terlihat. Tanpa sadar sudah banyak yeoja di bawah yang mengamati namja yang baru bangun dari tidurnya. Awalnya namja ini tak begitu peduli beberapa saat kemuadian ia mengamati dirinya sendiri dari dada sampai ke tumitnya. Ia benar-benar lupa bahwa dia hanya mengenakan kaos dalam dan boxer mininya . melihat sang namja mulai sadar tersebut segrombolan yeoja itu mulai tertawa. Berlagak tak tau apa-apa namja sexy ini lalu masuk dengan raut yang memerah. Ia mulai bergumam mengapa ia benar-benar...
Jeplakkkk.. suara berasal dari pintu utama,
Seseorang masuk dengan kringat bercucuran. Membuka lemari es diminumnya air mineral di dalamnya. Matanya mengarah ke seorang manusia berpakaian minim yang tengah memperhatikannya.
“wuah... apa-apaan ini?” wajahnya mengintrogasi
“wae? Apa yang salah eoh?. Bukankah bagus jika aku berolah raga!” ketusnya
“inikah sikap seorang yeoja berkepribadian sopan?” mengankat alisnya
“lalu bagaimana denganmu?. Inikah sikap seorang namja yang serumah dengan seorang yeoja?. Apa kau sengaja memancing gairah seorang yeoja eoh?” mengkerutkan jidatnya
Lehernya tersotak dan bibirnya sekejap mengkerut. Menyilangkan kedua tanganya di dadanya.
“ANNYA!,, “ meninggalkan sang yeoja  lalu masuk dan mengunci kamarnya.

Sang yeoja bergegas membersihkan badannya.
Sekeluarnya dari kamar mandi dilihatnya seorang namja yang sedang membuat sarapan paginya. Dia terlihat sudah biasa memakai clemek. Dihampiri dan didekatkan hidungnya ke sebuah panci yang berasap tipis. Yeoja berambut basah ini lalu menyiapkan keperluan di meja makan. Hidangan rupanya sudah masak dibawanya sang namja menuju meja makan yang sudah rapi.
“harumnya....”  sambut sang yeoja.
“moguuu” ajaknya dengan melepas clemeknya.
“apa yang akankita lakukan hari ini?” tanyanya sambil mengunyah makananya.
“makanlah dulu kau akan tersedak “ jawabnya
Mengerutkan bibirnya.

Sesudah sarapan mereka merencanakan akan pergi kesuatu tempat dimana jauh dari keramaian. Sesudah packing mereka memeriksa rumah dan lalu mengunci pintu utama mereka sengaja tidak membawa kendaraan pribadinya untuk merasakan perjalanan sebenarnya. Yeoja ini sangat senang dengan perjalanan yang membawanya merasa bebas. Sepanjang perjalanan namja ini sengaja mengabadikan momen-momen langka dengan kameranya. Mereka menuju sebuah desa dimana terdapat banyak lukisan yang masih tertata rapih pada benak seorang yeoja itu. Namja ini sengaja membawanya ketempat dimana catatan itu menghampirinya dimalam hari. awalnya dalam perjalana sang yeoja menolak ajakan namja untuk pergi. Namja ini benar-benar meyakinkannya bahwa tak semua masa lalu yang terkesan menyakitkan harus dihindari bahkan dilupakan.
 Lima tahun lalu seorang yeoja berumur 32 tahun hidup dalam gelap, ia bahkan tidak bisa melihat matahari disiang hari karena matanya tertutup kenangan indahnya dengan seorang namja yang ia cintai. lebih dari 8 tahun ia menahan diri untuk tetap kokoh mempertahankan hatinya untuk namja bernama hok zeng. Ia adalah ayah E.a yang meninggalkan banyak mimpi buruk padanya lima tahun silam.
Eomma E.o mengalami kecelakaan yang membuatnya tak akan pernah biasa melihat matahari lagi. Kejadian itu bermula ketika ayah E.o terlalau banyak meminum bir hingga pick up yang melaju kencang tersebut tak bisa menahan lajunya,  ibu E.o berlari dan mendorog hok zeng keluar jalan tumpahlah darah wanita itu. Sejak itulah ibu E.o harus bertahan dengan hantaman yang selalu menghampirinya dari tangan seseorang yang ia cintainya.
                Yeoja yang sedari tadi memejamkan mata mulai mengkerutkan dahi dan menggigit bibir bawah ia menahan cairan bening yang mulai membasahi pipi bahkan badan dan kakinya mulai gemetar. Namja lalu memeluknya dengan sangat kuat untuk menahan getaran yang mulai menguasai yeoja itu.
                “bukalah matamu eoh...” melepaskan pelukannya
                “mianhae mianhae kita akan pergi dari sini, bukalah matamu E.o” katanya meyakinkan agar yeoja itu segera membuka matanya
                Perlahan yeoja ini membuka matanya sembari memaksakan senyumannya “bantu aku ne..”
                Namja ini tersenyum lebar dengan mata yang berkaca.

bersambung. . .
wkwk

Senin, 16 Maret 2015

sunday evening in first february

hatiku yang malang
teruslah bertahan dan jangan hilang

bulu tanganku dengan pasti menegang mendengar alunan itu ketika tak sengaja ku temukan difile laptopku. bukan sugesti ternyata tapi benar-benar menyerap seluruh energi didalammu lalu mengalirlah cairan ini membentuk liukan liukan panjang sampai dagu. setelah dua kali kumemutarnya terjawablah apa sebenarnya problema itu. akarnya ada disebuah keluarga dengan masalah disemua sudut rumahnya. aku bahkan bisa menjadi sumber tersebut. kugenggam erat besi jendela yang mulai membeku terkena terpaan hujan sore itu. alunan menjadi pelengkap kala hembusan udara mulai memeluk tubuhku yang tersandar di bangku coklat tua.mencoba mengisi benak dengan beberapa solusi namun hasilnya hanya tanda tanya. haruskan aku hanya menangis atau aku harus lari, tapi sesorang menghampiriku dan berkata "bukankan jika kau melihat kotoran harusnya kau bersihkan dan bukan kau hindari bangaimana bila kotoran itu datag di masa depan dan tak sengaja mengotori telapakmu" aku mencoba mencerna kata-kata seorang pemuda berperawakan tegap dengan rambut klimis dan skin disebelah kiri. kutoleh dia yang mulai melangkah menjauh.

Sabtu, 03 Mei 2014

abu - abu

kelabu itu menemaniku
menimang kesedihan disenja itu
Tuhan, aku tahu
bahwa ini bentengmu

disini aku mulai jelas melihat
ketika surya mulai pudar
dan tergantikan oleh kemerlap bintang
tapi aku tak mau jadi bintang
karena aku tak mampu bersaing dengan kilauan
aku ingin jadi bulan
karena bulan terlihat paling terang di pekat

apa yang terjadi jika awan hitam datang?

aku aku aka aku
aku yakin ada bayangan di punggungku
dia adalah sosok kunang-kunang
yang merelakan kaindahannya di nikmati umat

lihatlah mereka. . .
tidak ada jerami di benaknya
mereka terlihat terang bahkan saat kelam
kini dapat tersimpul
siapa yang suci dan siapa yang hanya noda

Selasa, 29 April 2014

SMK & sastra?

assalamualaikum . .
kali ini gue bakalan share sama kalian. semangat buat orang yang suka sastra :D
nama gue Ega AL eits.. jangan beranggapan salah yah.. gue kasih initial AL bukan karena pengen terkenal karena AL ghazali BUKAN!! karena nama asli gue "Amalia Listasari" gue bangga dapet titisan nama ini dari bapak sama ibuk gue ... dan juga gue Terimakasih sama mereka yang udah ngebuat gue ngeliat dunia ini...
tapi banyak orang beranggapan bahkan nyepelein gue gini "kamu kan smk ngapain belajar sastra, tau gitu kan dulu masuk sma aja!" gue sedih dengernya tapi enggak apa - apa. enggak ada yang salah sama belajar apalagi kalo mau bekerja keras because kerja keras enggak bakalan menghianati.
jadi gini pertama denger itu gue langsung ngedrop tapi setelah gue nulis dan gue baca hasilnya enggak terlalu jelek karena sastra enggak ngeharusin penggemarnya masuk SMA so yang pasti sastra enggak bikin strouk...

semangat buat pecinta sastra!! tetep harus fighting
eh.... gue juga suka K-pop loh
next season (insyaallah..)

03.35 - Tulisan Asaku


Sisa cinta yang menyakitkan



Karya : Ega AL

Aku merasa sendiri di pusaran bumi ini
Tau kah kau berapakali bayangmu melintasi penuh otakku
Berikan aku insyaratmu                                                                                                                                                                           
Ingatkahkau janji yang dulu kita buat
Janji yang disaksikan oleh segerombolan bintang
Bahkan kau belum sempat meluapkan isi hatimu
Getir ini pertama kali meredupkan rasaku
Akankah selalu seperti ini
berakhir dengan besetan di hati
aku tak menyalahkan takdir
diriku sendiri yang justruh ceroboh
jeda dulu tak seberapa
kinipun mengubah diri menjadi selamanya
kau meninggalkanku dengan kenanganmu
akankah kau menghapusnya
bisakah kau menghapusnya

aku tak membutuhkan kenangan tanpa sosok pembuat

Kelabu

Kelabu . . .

seorang pujangga menapak
torehnya sajak - sajak cinta
membawa luka berkobar
disebelah bahu kanannya

seorang kembang menapak
titisnya sebuah lentera merah
dengan bola mata gemerlap
bertabur kelopak ditengah dada

kenangan itu menapak
lubangnya hitam terkena senja
merah muda tak lagi ada
karena mereka hanya sementara

biarkan kelabu ini tinggal
mengisi lubang di lubuk sana
jika ada yang bertanya
akulah sang bayangan senja